Sabtu, 21 Mei 2011

Sekilas Gerakan Pramuka

VISI, MISI DAN STRATEGI GERAKAN PRAMUKA

Visi:

“Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalah kaum muda”
Misi:

Mempramukakan kaum muda
Membina anggota yang berjiwa dan berwatak pramuka, berlandaskan iman dan taqwa (Imtaq), serta selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Imteq)
Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki jiwa bela Negara
Menggerakan anggota dan organisasi Gerakkan Pramuka agar peduli dan tanggap terhadap masalah-masalah kemasyarakatan
Strategi:

Meningkatkan jumlah dan mutu satuan pendidikan keparamukaan
Meningkatkan jumlah dan mutu peserta didik
Meningkatkan jumlah dan mutu tenaga pendidik
Memperbarui kurikulum pendidikan kepramukaan
Meningkatkan sarana dan prasarana Pendidikan
Memantapkan organisasi, sitem manajemen, dan sumber daya
Meningkatkan pelaksanaan pelbagai program Gerakan Pramuka
Tujuan Kepramukaan

Gerakan Pramuka sebagai penyelenggara pendidikan kepanduan Indonesia yang merupakan bagian pendidikan nasional, bertujuan untuk membina kaum muda dalam mencapai sepenuhnya potensi-potensi spiritual, social, intelektual dan fisiknya, agara mereka bias:
Membentuk, kepribadian dan akhlak mulia kaum muda
Menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara bagi kaum muda
Meningkatkan keterampilan kaum muda sehingga siap menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat, patriot dan pejuang yang tangguh, serta menjdai calon pemimpin bangsa yang handal pada masa depan.
Prinsip Dasar Kepramukaan

Gerakan Pramuka berlandaskan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:
Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam
Peduli terhadap dirinya pribadi
Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka
Metode Kepramukaan

Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:
Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
Belajar sambil melakukan
Sistem berkelompok
Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik
Kegiatan di alam terbuka
Sistem tanda kecakapan
Sistem satuan terpisah untuk putera dan puteri
Kiasan Dasar
Lambang


Lambang Pramuka
Lambang Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka berlambangkan: Gambar silhouette TUNAS KELAPA
Uraian arti Lambang Gerakan Pramuka
Buah kelapa/nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan “CIKAL”, dan istilah “cikal bakal” di Indonesia berarti: penduduk asli yang pertama yang menurunkan generasi baru.
Jadi buah kelapa/nyiur yang tumbuh itu mengandung kiasan bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup Bangsa Indonesia.
Buah kelapa/nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga.
Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah seorang yang rokhaniah dan jasmaniah sehat, kuat, ulet, serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia.
Kelapa/nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya.
Jadi melambangkan, bahwa tiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana dia berada dan dalam keadaan bagaiaman juga.
Kelapa/nyiur tumbuh menjulang lurus keatas dan merupakan salah satu pohan yang tertinggi di Indonesia.
Jadi melambangkan, bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
Akar Kelapa/nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah.
Jadi lambang itu mengkiaskan, tekad dan keyakinan tiap Pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
Kelapa/nyiur adalah pohon yang serba guna, dari ujung atas hingga akarnya.
Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaanya kepada kepentingan Tanah air, Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia.
Lambang Gerakan Pramuka diciptakan oleh Sumardjo Atmodipuro (almarhum), seorang Pembina Pramuka yang aktif bekerja sebagai Pegawai Tinggi Departeman Pertanian
Lambang Gerakan Pramuka digunakan sejak tanggal 14 Agustus 1961 pada Panji-panji Gerakan Pramuka yang dianugerahkan kepada Gerakan Pramuka oleh Presiden republik Indonesia.
Pemakaian lambang Gerakan Pramuka sebagai lencana dan penggunaannya dalam tanda-tanda, bendera, papan nama, dsb. diatur dalam Petunjuk-petunjuk Penyelenggaraan.
Lambang Gerakan Pramuka berupa Gambar silhouette TUNAS KELAPA sesuai dengan SK Kwartir Nasional No. 6/KN/72 Tahun 1972, telah mendapat Hak Patent dari Ditjen Hukum dan Perundangan-undangan Departeman Kehakiman, dengan Keputusan Nomor 176634 tanggal 22 Oktober 1983, dan Nomor 178518 tanggal 18 Oktober 1983, tentang Hak Patent Gambar TUNAS KELAPA dilingkari PADI dan KAPAS, serta No. 176517 tanggal 22 Oktober 1983 tentang Hak Patent tuliasan PRAMUKA.

Bantuan Untuk Jepang

WOSM

Sangat memilukan dan serasa tak berdaya saat kita menyaksikan tsunami menyapu bersih desa-desa sebelah timur laut Jepang pada tanggal 11 Maret 2011 yang lalu. Saat ini, ketidak-berdayaan itu berubah menjadi harapan. Sebuah pesan dari Kumisada Kume International Commissioner dari Organisasi Kepramukaan Jepang menyatakan rasa terima kasihnya baik kepada sejumlah Organiasi Kepramukaan ataupun perseorangan atas rasa simpati dan keinginannya untuk membantu.
Pada pertemuan para pemimpin Kepramukaan Tingkat Regional di Bangladesh, dilaksanakan doa bersama bagi korban tsunami, termasuk doa untuk anggota APR Adult Support Sub-Committee, Takashashi Yusuru dan istrinya, yang tidak dapat menghindar dari  tragedi tersebut.
Mr. Kume  membenarkan adanya korban hilang dari beberapa anggota dan Pembina  Pramuka Jepang di Miyagi Scout Council dan evakuasi para korban ketempat tempat penampungan sementara. Kantor pusat kepramukaan Jepang yang berada di  daerah bencana semua rusak, meskipun demikian, para anggotanya berusaha untuk menolong korban lainnya. Di banyak daerah di Jepang, para Pramuka dan Pembinanya  mulai berkampanye untuk mengumpulkan dana bagi para korban bencana. Kantor Kepramukaan APR telah menyumbangkan sejumlah uang yang diambil dari APR Disaster Fund, Brunei Darussalam merupakan salah satu negara pertama yang memberikan  sumbangan.
Berkenaan dengan masalah nuklir di Jepang, Mr. Kume menerangkan bahwa bukan saat yang tepat untuk menerima para sukarelawan dari luar Jepang. Malahan, sumbangan yang diperoleh akan diperuntukkan bagi mereka yang ingin mendukung pemulihan,  untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Organisasi Kepramukaan Jepang. Laporan keuangan dan semua bantuan yang diterima akan dimuat di website SAJ.  Redaksi KN

sumber:  APR Inbox, April 2011

Rabu, 18 Mei 2011

SEJARAH GERAKAN PRAMUKA KWARTIR DAERAH JAWA BARAT

LATAR BELAKANG
Bahwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 benar-benar telah menjiwai gerakan kepanduan Nasional Indonesia. Gerakan Kepanduan Indonesia tumbuh dan berkembang sejalan dengan gerakan perjuangan Kemerdekaan Indonesia.
Segera setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, maka pada tanggal 28 Desember 1945 dibentuk Pandu Rakyat Indonesia sebagai satu-satunya organisasi kepanduan wilayah Republik Indonesia.
Pada tahun 1950-an dimasa Republik Indonesia Serikat (RIS) , dalam kondisi demokrasi liberal, berbagai organisasi kepanduan tumbuh sehingga jumlahnya lebih dari 100 organisasi dengan aneka ragam afiliasi. Tanggal 31 Januari 1953 pandu Indonesia diterima menjadi anggota Persaudaraan Pandu Sedunia (dari majalah Pemimpin Pandu Rakyat Indonesia no. 2 thn. III), yang berarti bahwa sejak tanggal itu Indonesia telah menjadi anggota dari Komperensi Pandu Antara Bangsa-bangsa (Boy Scout International Conference) yang diadakan setiap dua tahun sekali.
Kol. Wilson dari International Scouts Bureau pada tanggal 6 Februari 1953, menyerahkan surat pengakuan kepada IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) untuk menjadi anggota Kepanduan Internasional, yang diterimakan kepada sdr. Sumardjo, selaku Komisaris Besar Umum Nasional (dari majalah bulanan Suara IPINDO no.2 - Pebruari 1953 – Tahun 1).
Sidang MPRS Nopember 1960 antara lain merekomendasikan agar dibentuk wadah tunggal sebagai pengganti organisasi kepanduan yang ada. Pada tanggal 9 Maret 1961 Presiden Soekarno menyamoaikan amanat kepada tokoh-tooh kepanduan untuk menyatukan organisasi-organisasi kepanduan Indonesia.
Ternyata amanat Presiden tersebut mendapat sambutan baik. Dengan Keputusan Presiden RI No. 238 Tahun 1961 terbentuklah GERAKA PRAMUKA lengkap dengan Anggaran Dasar-nya. Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan di Negara Republik Indonesia.
Pada tanggal 14 Agustus 1961 Presiden Soekarno menyerahkan Panji Gerakan Pramuka kepada Sri Sultan Hamengku Buwono ke IX, selaku ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang pertama.
Tanggal 14 Agustus ditetapkan menjadi Hari Pramuka Indonesia.

GERAKAN PRAMUKA DI JAWA BARAT
Kwartir Daerah Gerakan Pramuka disingkat Kwarda merupakan badan pimpinan Gerakan Pramuka di propinsi. Tugas pokoknya yaitu memimpin dan mengendalikan organisasi dan kegiatan Gerakan Pramuka di propinsi.
Andacab I (Musyawarah Kerja dari para Andalan Cabang) Jawa Barat dilaksanakan pada tanggal 28 – 30 Juli 1962 di Kota Bandung, yang dihadiri oleh para Andalan Daerah dan Andalan Cabang diseluruh Daerah Jawa Barat. Ini adalah suatu contoh yang baik tentang inisiatif dan kegiatan daerah setealh diselenggarakannya Anpuda I (Musyawarah Kerja dari para Andalan Pusat dan Daerah) di Bogor pada bulan April 1962.
Grha Pancasila yang sampai tahun 1997 merupakan tempat beraktivitasnya Kwartir Daerah Jawa Barat, dengan kondisi bangunan tua dibanding dengan bangunan yang ada di sekitarnya, sedangkan posisi kantor berada di pusat keramaian kota dan berdekatan dengan Balai Kota Bandung yakni Jalan Wastukencana Nomor 29 Bandung, Ibu Kota Propinsi Jawa Barat.
Pada tahun 1987 telah tercatat jumlah keanggotaan Pramuka yakni sebanyak 4.165.500 orang yang merupakan perbandingan ideal dengan jumlah penduduk yakni 13,45% dari jumlah penduduk Jawa Barat sebanyak 31 juta lebih. Sedangkan target nasional sebesar 12,50%, dengan demikian Kwarda Jawa Barat seudah melebihi 1,05% dari target tersebut.
Gerakan Pramuka Jawa Barat dari tahun ke tahun terus menerus bertambah, sehingga perlu mendapat perhatian khusus dalam peningkatan kualitasnya.
Selain itu, bahwa dalam berbagai kegiatan, Kwartir Daerah Jawa Barat selalu ikut serta, disamping sebagai Kwartir Daerah Penyangga dari kegiatan Kwartir Nasional. Pada tahun 1982 Kwarda Jawa Barat muncul sebagai kontingen Berprestasi dalam Raimua Nasional. Kemudian pada tahun yang sama pula muncul sebagai juara Regu Berprestasi Tinggi pada Lomba Tingkat V Nasional, sehingga dapat ikut serta ke Jambore Dunia di Canada. Demikian pula pada tahun 1987 Kwarda Jawa Barat pun dapat memberangkatkan Pramuka Penggalang ke Jambore Dunia di Australia.
Kwartir Daerah Jawa Barat pindah sekretariat sementara pada tahun 1995, di jalan Gempol menunggu proses pembangunan Kwarda yang baru, saat itu ketua kwardanya adalah Wakil Gubernur (alm) H.M.A. Sampurna.
Tahun 1998, Kwartir Daerah Jawa Barat menempati gedung baru yang diresmikan oleh Wakil Presiden RI Bapak Tri Sutrisno, didampingi oleh Gubernur Jawa Barat Bapak Nuriana dan Ketua Kwarda saat itu (Alm) H.M.A. Sampurna, di jalan Cikutra no. 276 A Bandung.

KETUA KWARDA JAWA BARAT DARI MASA KE MASA
1 H.R. SOEPANDI 1961 – 1963
2 KUSNO UTOMO 1964 – 1967
3 H.R. DHARSONO 1968 – 1970
4 KOHAR HARI SUMARNO, SH 1971 – 1973
5 H. MASHUDI 1973 – 1979
6 H. ABOENG KOESMAN 1986 – 1990
7 H. SURYATNA SUBRATA 1988 – 1991
8 H.M.A. SAMPURNA 1991 – 1999
9 DRS. H. DIDI EDIA KARTADINATA 2000 – 2005
10 DRS. H. MOHAMAD MASDUKI 2005 – 2007
11 DRS. H.U. MOCH. MUCHTAR, M.Si 2007 – 2010
12 DEDE YUSUF EFFENDI 2010 – 2015


KETUA HARIAN KWARDA JAWA BARAT DARI MASA KE MASA
1 RH. ATJU SAMSUDIN 1986 – 1990
2 H. ILYAS SOEPANGKAT 1994 – 1999
3 DRS. H.U. MOCH. MUCHTAR, M.Si 2000 – 2007


KETUA MABIDA JAWA BARAT DARI MASA KE MASA
1 Sanusi Hardjadinata 1951 - 1956
2 Ipik Gandamana 1956 – 1959
3 H. Mashudi 1960 – 1970
4 Solihin Gautama Purwanegara 1970 – 1974
5 H. Aang Kunaefi 1975 – 1985
6 H. Yogie Suardi Memet 1985 – 1993
7 H. R. Nuriana 1993 – 2003
8 H. Danny Setiawan 2003 – 2008
9 H. Ahmad Heryawan 2008 – 2013


Bandung, Maret 2011
Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat
Ketua,



DEDE YUSUF EFFENDI

Profil Kwartir Daerah Jawa Barat

Kwartir Daerah merupakan organisasi gerakan pramuka di provinsi dan mempunyai tugas memimpin dan mengendalikan gerakan pramuka dan kegiatan kepramukaan di provinsi.(UU No. 12 Tahun 2010)

Kwartir daerah mempunyai tugas dan tanggungjawab:

  1. Mengelola Gerakan Pramuka di tingkat daerah.
  2. Melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional, Keputusan Kwartir Nasional dan Keputusan Musyawarah Daerah.
  3. Membina dan membantu Kwartir Cabang di wilayang kerjanya, termasuk pembinaan Gugusdepan dan Satuan Karya Pramuka.
  4. Melakukan hubungan dan kerja sama dengan Majelis Pembimbing Daerah.
  5. Melakukan Hubungan dan kerja sama dengan instansi Pemerintah, swasta, dan organisasi masyarakat tingkat propinsi yang sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka, dan melaporkan pelaksanaanya kepada Majelis Pembimbing Daerah.
  6. Menyampaikan laporan kepada Kwartir Nasional mengenai perkembangan Gerakan Pramuka di daerah.
  7. Menyampaikan pertanggungjawaban kwartir daerah kepada Musyawarah Daerah, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
  8. Membuat laporan tahunan termasuk laporan keuangan untuk disampaikan kepada Rapat Kerja Daerah.

(ART Gerakan Pramuka)

KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA JAWA BARAT

Alamat       : Jl. Cikutra No. 276A Bandung 40124
Telp / Fax : (022) 7216914 / (022) 7216915
E-mail        : pramuka@kwarda-jabar.or.id
                   humas.kwardajabar@gmail.com

Rabu, 11 Mei 2011

Gerakan Pramuka Indonesia

Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Rakyat Muda yang Suka Berkarya.
"Pramuka" merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing Pramuka.
Sedangkan yang dimaksud "Kepramukaan" adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.

SEJARAH
Gerakan Pramuka atau Kepanduan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1923 yang ditandai dengan didirikannya (Belanda) Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung. Sedangkan di tahun yang sama, di Jakarta didirikan (Belanda) Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO). Kedua organisasi cikal bakal kepanduan di Indonesia ini meleburkan diri menjadi satu, bernama (Belanda) Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) di Bandung pada tahun 1926.

TUJUAN KEPRAMUKAAN

Gerakan Pramuka sebagai penyelenggara pendidikan kepanduan Indonesia yang merupakan bagian pendidikan nasional, bertujuan untuk membina kaum muda dalam mencapai sepenuhnya potensi-potensi spiritual, social, intelektual dan fisiknya, agara mereka bias:

  1. Membentuk, kepribadian dan akhlak mulia kaum muda
  2. Menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara bagi kaum muda
  3. Meningkatkan keterampilan kaum muda sehingga siap menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat, patriot dan pejuang yang tangguh, serta menjdai calon pemimpin bangsa yang handal pada masa depan.

PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN

Gerakan Pramuka berlandaskan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:

  1. Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam
  3. Peduli terhadap dirinya pribadi
  4. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka
METODE KEPRAMUKAAN
Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:
  1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
  2. Belajar sambil melakukan 
    Sistem berkelompok
  3. Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik
  4. Kegiatan di alam terbuka
  5. Sistem tanda kecakapan
  6. Sistem satuan terpisah untuk putera dan puteri
  7. Kiasan Dasar
KEANGGOTAAN
Gerakan Pramuka Indonesia memiliki 17.103.793 anggota (per 2011) , menjadikannya gerakan pramuka terbesar di dunia.

SIFAT
Lambang Gerakan Pramuka (menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga) adalah Tunas Kelapa, dikenakan pada kerah kiri baju pramuka dan Lambang WOSM yang dikenakan pada kerah kanan baju pramuka puteri. Sedangkan untuk putera, Lambang Gerakan Pramuka dikenakan pada kantung sebelah kiri, sedangkan Lambang WOSM pada kantung sebelah kanan kemeja. Emblem lokasi wilayah Gerakan Pramuka (berdasarkan provinsi) dikenakan pada lengan sebelah kanan baju Pramuka.
Berdasarkan resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka kepanduan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :
  • Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepanduan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
  • Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepanduan di negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pandu dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa.
  • Universal, yang berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja
LAGU
Pramuka memilihi satu buah lagu, yakni Hymne Pramuka.

Daftar Pustaka