Rabu, 18 Mei 2011

SEJARAH GERAKAN PRAMUKA KWARTIR DAERAH JAWA BARAT

LATAR BELAKANG
Bahwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 benar-benar telah menjiwai gerakan kepanduan Nasional Indonesia. Gerakan Kepanduan Indonesia tumbuh dan berkembang sejalan dengan gerakan perjuangan Kemerdekaan Indonesia.
Segera setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, maka pada tanggal 28 Desember 1945 dibentuk Pandu Rakyat Indonesia sebagai satu-satunya organisasi kepanduan wilayah Republik Indonesia.
Pada tahun 1950-an dimasa Republik Indonesia Serikat (RIS) , dalam kondisi demokrasi liberal, berbagai organisasi kepanduan tumbuh sehingga jumlahnya lebih dari 100 organisasi dengan aneka ragam afiliasi. Tanggal 31 Januari 1953 pandu Indonesia diterima menjadi anggota Persaudaraan Pandu Sedunia (dari majalah Pemimpin Pandu Rakyat Indonesia no. 2 thn. III), yang berarti bahwa sejak tanggal itu Indonesia telah menjadi anggota dari Komperensi Pandu Antara Bangsa-bangsa (Boy Scout International Conference) yang diadakan setiap dua tahun sekali.
Kol. Wilson dari International Scouts Bureau pada tanggal 6 Februari 1953, menyerahkan surat pengakuan kepada IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) untuk menjadi anggota Kepanduan Internasional, yang diterimakan kepada sdr. Sumardjo, selaku Komisaris Besar Umum Nasional (dari majalah bulanan Suara IPINDO no.2 - Pebruari 1953 – Tahun 1).
Sidang MPRS Nopember 1960 antara lain merekomendasikan agar dibentuk wadah tunggal sebagai pengganti organisasi kepanduan yang ada. Pada tanggal 9 Maret 1961 Presiden Soekarno menyamoaikan amanat kepada tokoh-tooh kepanduan untuk menyatukan organisasi-organisasi kepanduan Indonesia.
Ternyata amanat Presiden tersebut mendapat sambutan baik. Dengan Keputusan Presiden RI No. 238 Tahun 1961 terbentuklah GERAKA PRAMUKA lengkap dengan Anggaran Dasar-nya. Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan di Negara Republik Indonesia.
Pada tanggal 14 Agustus 1961 Presiden Soekarno menyerahkan Panji Gerakan Pramuka kepada Sri Sultan Hamengku Buwono ke IX, selaku ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang pertama.
Tanggal 14 Agustus ditetapkan menjadi Hari Pramuka Indonesia.

GERAKAN PRAMUKA DI JAWA BARAT
Kwartir Daerah Gerakan Pramuka disingkat Kwarda merupakan badan pimpinan Gerakan Pramuka di propinsi. Tugas pokoknya yaitu memimpin dan mengendalikan organisasi dan kegiatan Gerakan Pramuka di propinsi.
Andacab I (Musyawarah Kerja dari para Andalan Cabang) Jawa Barat dilaksanakan pada tanggal 28 – 30 Juli 1962 di Kota Bandung, yang dihadiri oleh para Andalan Daerah dan Andalan Cabang diseluruh Daerah Jawa Barat. Ini adalah suatu contoh yang baik tentang inisiatif dan kegiatan daerah setealh diselenggarakannya Anpuda I (Musyawarah Kerja dari para Andalan Pusat dan Daerah) di Bogor pada bulan April 1962.
Grha Pancasila yang sampai tahun 1997 merupakan tempat beraktivitasnya Kwartir Daerah Jawa Barat, dengan kondisi bangunan tua dibanding dengan bangunan yang ada di sekitarnya, sedangkan posisi kantor berada di pusat keramaian kota dan berdekatan dengan Balai Kota Bandung yakni Jalan Wastukencana Nomor 29 Bandung, Ibu Kota Propinsi Jawa Barat.
Pada tahun 1987 telah tercatat jumlah keanggotaan Pramuka yakni sebanyak 4.165.500 orang yang merupakan perbandingan ideal dengan jumlah penduduk yakni 13,45% dari jumlah penduduk Jawa Barat sebanyak 31 juta lebih. Sedangkan target nasional sebesar 12,50%, dengan demikian Kwarda Jawa Barat seudah melebihi 1,05% dari target tersebut.
Gerakan Pramuka Jawa Barat dari tahun ke tahun terus menerus bertambah, sehingga perlu mendapat perhatian khusus dalam peningkatan kualitasnya.
Selain itu, bahwa dalam berbagai kegiatan, Kwartir Daerah Jawa Barat selalu ikut serta, disamping sebagai Kwartir Daerah Penyangga dari kegiatan Kwartir Nasional. Pada tahun 1982 Kwarda Jawa Barat muncul sebagai kontingen Berprestasi dalam Raimua Nasional. Kemudian pada tahun yang sama pula muncul sebagai juara Regu Berprestasi Tinggi pada Lomba Tingkat V Nasional, sehingga dapat ikut serta ke Jambore Dunia di Canada. Demikian pula pada tahun 1987 Kwarda Jawa Barat pun dapat memberangkatkan Pramuka Penggalang ke Jambore Dunia di Australia.
Kwartir Daerah Jawa Barat pindah sekretariat sementara pada tahun 1995, di jalan Gempol menunggu proses pembangunan Kwarda yang baru, saat itu ketua kwardanya adalah Wakil Gubernur (alm) H.M.A. Sampurna.
Tahun 1998, Kwartir Daerah Jawa Barat menempati gedung baru yang diresmikan oleh Wakil Presiden RI Bapak Tri Sutrisno, didampingi oleh Gubernur Jawa Barat Bapak Nuriana dan Ketua Kwarda saat itu (Alm) H.M.A. Sampurna, di jalan Cikutra no. 276 A Bandung.

KETUA KWARDA JAWA BARAT DARI MASA KE MASA
1 H.R. SOEPANDI 1961 – 1963
2 KUSNO UTOMO 1964 – 1967
3 H.R. DHARSONO 1968 – 1970
4 KOHAR HARI SUMARNO, SH 1971 – 1973
5 H. MASHUDI 1973 – 1979
6 H. ABOENG KOESMAN 1986 – 1990
7 H. SURYATNA SUBRATA 1988 – 1991
8 H.M.A. SAMPURNA 1991 – 1999
9 DRS. H. DIDI EDIA KARTADINATA 2000 – 2005
10 DRS. H. MOHAMAD MASDUKI 2005 – 2007
11 DRS. H.U. MOCH. MUCHTAR, M.Si 2007 – 2010
12 DEDE YUSUF EFFENDI 2010 – 2015


KETUA HARIAN KWARDA JAWA BARAT DARI MASA KE MASA
1 RH. ATJU SAMSUDIN 1986 – 1990
2 H. ILYAS SOEPANGKAT 1994 – 1999
3 DRS. H.U. MOCH. MUCHTAR, M.Si 2000 – 2007


KETUA MABIDA JAWA BARAT DARI MASA KE MASA
1 Sanusi Hardjadinata 1951 - 1956
2 Ipik Gandamana 1956 – 1959
3 H. Mashudi 1960 – 1970
4 Solihin Gautama Purwanegara 1970 – 1974
5 H. Aang Kunaefi 1975 – 1985
6 H. Yogie Suardi Memet 1985 – 1993
7 H. R. Nuriana 1993 – 2003
8 H. Danny Setiawan 2003 – 2008
9 H. Ahmad Heryawan 2008 – 2013


Bandung, Maret 2011
Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat
Ketua,



DEDE YUSUF EFFENDI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar